Mengenal Phillis Wheatley, Penulis Puisi Di Amerika Serikat – Di era ke- 18, Phillis Wheatley jadi wanita Afrika- Amerika awal yang sukses menerbitkan novel. Bertepatan pada 18 Oktober 1775 di tanah Amerika, beliau diklaim leluasa dari status budak, berkah novel serta puisinya.
Mengenal Phillis Wheatley, Penulis Puisi Di Amerika Serikat
myscww – Anak wanita berkulit gelap itu umurnya diperkirakan terkini dekat 7 ataupun 8 tahun kala didapat dari keluarganya di area barat Afrika tahun 1761, buat dijual selaku budak ke Boston yang saat ini tercantum area Amerika Sindikat.
Mengutip dw.com, Sehabis ekspedisi jauh yang ditempuh dengan moda pemindahan era ke- 18, anak kecil ini datang di Boston serta dijual di pasar yang memasarkan budak. Pada dikala berbarengan, pendamping John serta Susanna( sebagian novel menorehkan namanya selaku Susannah) Wheatley pula tengah bernazar mencari budak. Opsi mereka juga jatuh ke anak ini.
Baca juga : 3 Penulis Paling Terkenal di Benua Amerika
Cocok kerutinan pada era itu, anak wanita ini setelah itu diberi julukan balik Wheatley, cocok dengan julukan keluarga yang membelinya. Gimana dengan julukan depannya? Keluarga Wheatley tidak ingin repot. Julukan depan anak itu dicomot sedemikian itu saja dari julukan kapal yang membawanya, Phillis. Demikianlah, kehadiran Phillis Wheatley ditahbiskan, semacam ditafsirkan dalam novel bertajuk Phillis Wheatley, a revolutionary poet buatan Jacquelin McLendon.
Tidak banyak yang dikenal mengenai keluarga Phillis di Afrika. Tidak terdapat memo tentu bila beliau lahir, tetapi kurang lebih di tahun 1753. Kabarnya, beliau diculik dari keluarganya buat diperdagangkan. Aplikasi perdagangan orang dari daratan Afrika buat setelah itu dijual selaku budak pada orang Eropa/ Amerika terjalin semenjak era 16 sampai era 19.
Bocah ringkih nan cerdas
Para ahli sejarah menguak kalau sejauh ekspedisi dari Afrika, para budak era itu mungkin besar terletak dalam situasi yang memprihatinkan, senantiasa terletak dalam bahaya ganjaran pecut, ataupun apalagi dibunuh bila tidak taat. Mereka pula kerap kelaparan. Sebab itu, kenyataan kalau Phillis kecil dapat hingga ke Amerika dalam kondisi hidup sangat luar lazim.
Phillis dibeli oleh keluarga Wheatley sebab rasa belas kasih. Dikala itu Susanna Wheatley lagi mencari budak yang dapat melakukan profesi rumah tangga. Beliau memandang anak ini serta jatuh belas. Susanna juga memilah Phillis di antara para budak lain yang nampak lebih kokoh serta segar. Biayanya tidak sangat besar. Dapat jadi pula, si orang dagang memanglah mau lekas- lekas menjual Phillis.
Walaupun fisiknya lemas, intelek Phillis nampak muncul. Susanna Wheatley setelah itu menyudahi buat ceria Phillis sebab tidak mau membuang- buang bakatnya, paling utama di aspek bahasa serta penyusunan syair.
Susanna serta keluarganya jugalah yang di setelah itu hari membagikan akses ke modul pustaka yang mempengaruhi pemikiran- pemikiran Phillis yang tertuang dalam tulisannya. Beliau mengusahakan supaya karya- karya Phillis dapat dipublikasi, membagikan sokongan finansial serta kontak yang dibutuhkan.
Phillis menemukan perlakuan yang eksklusif biar dapat fokus berlatih. Tugas- tugas rumah tangga yang dilimpahkan kepadanya dapat dikatakan sedikit. Apalagi, semacam diambil dari novel The poems of Phillis Wheatley cetakan University of North Carolina Press, sesekali ia pula dibolehkan menyangkal buat melakukan profesi rumah tangga bila lagi merasa sungkan. Tetapi hak eksklusif ini bukannya tanpa harga. Phillis dikabarkan luang menemukan perlakuan tidak melemakkan dari teman- temannya sesama budak.
Terbitkan buku puisi tentang “berbagai subjek, agama dan moral”
Hari- hari di rumah keluarga Wheatley dihabiskan oleh Phillis dengan meresap pembelajaran dari hampir semua badan keluarga itu, tercantum pula anak wanita serta pria Wheatley. Beliau nyatanya luar lazim pintar serta membuktikan atensi berlatih yang besar. Keluarga Wheatley juga sedemikian itu heran serta besar hati, sampai mereka kerap memperlihatkan Phillis serta puisi- puisinya pada keluarga besar serta sahabat.
Sehabis menulis lumayan banyak syair, keluarga Wheatley bawa Phillis ke London, Inggris. Di situ, mereka beranggapan kalau novel Phillis hendak lebih bisa jadi keluar apabila dibanding dengan di Amerika. Banyak yang menentang, banyak pula yang tidak yakin kalau seseorang wanita kulit gelap semacam dirinya sanggup melahirkan puisi- puisi itu.
Berkah dorongan beberapa koneksi keluarga Wheatley di London, novel syair Phillis kesimpulannya keluar pada tahun 1773, kala umurnya terkini 20 tahun. Novel ini, yang bertajuk Poems on Various Subjects, Religious and Akhlak, merupakan pendapatan luar lazim buat era itu mengenang kerangka balik suku bangsa, kelamin, dan status sosial Phillis Wheatley.
John Wheatley menorehkan kekagumannya kalau tanpa pembelajaran sekolah resmi, serta cuma dalam waktu durasi 16 bulan semenjak datang di Boston, Phillis sudah memahami bahasa Inggris dengan amat bagus serta sanggup membaca bagian- bagian susah dari dokumen buku bersih. Beliau pula sanggup membaca bacaan klasik Latin dalam bahasa aslinya.
“ Ia memiliki kecondongan kokoh dalam menekuni bahasa Latin, serta sudah membuat perkembangan dalam perihal ini,” catat John Wheatley dalam pengantar di novel syair Phillis.
Bebas dari perbudakan
Di salah satu puisinya, Phillis menorehkan mengalamannya dijual selaku budak dari Afrika ke Amerika. Syair itu melukiskan agama kalau Tuhan Maha Terdapat serta Maha Juru selamat. Serta kalau kalangan berkulit gelap pula dapat berasosiasi dalam suatu gerbong sepur yang bermuatan malaikat.
Phillis pula banyak menulis syair mengenai kematian. Kematian seseorang anak berumur 5 tahun, kematian seseorang anak muda, serta syair penguburan atas matinya seseorang bocah berumur 12 bulan, merupakan beberapa kecil syair kematian yang beliau catat. Novel ini nyatanya diperoleh khalayak dengan bagus, apalagi bagi halaman internet Britannica, Phillis pula turut terkenal di London berkah kepribadian serta kepribadiannya.
Baca juga : Penulis Muslim di Edmonton Rilis Buku untuk Lawan Rasisme
Sehabis novel ini keluar, Pada 18 Oktober 1775 keluarga Wheatley menyudahi buat melepaskan Phillis dari perbudakan. Berkedudukan merdeka, Phillis setelah itu menulis lebih banyak lagi syair, salah satunya mengenai George Washington yang nanti jadi kepala negara awal Amerika Sindikat. Beliau menikah dengan seseorang pria Afrika- Amerika yang pula orang leluasa.
Walaupun luang mengenyam kepopuleran, kodrat Phillis Wheatley di akhir hidupnya tidak sedemikian itu baik. Sehabis perkawinan yang penuh kesusahan, kuncinya dalam perihal finansial, Phillis tewas bumi dalam kekurangan pada umur terhitung belia, 31 tahun, pada tahun 1784 di Boston.
slot dana 5k